Jumat, 04 November 2016

Review Buku : Manajemen Proyek, Konsep dan Implementasi



Manajemen Proyek
Konsep dan Implementasi

Buku ini membahas tentang “Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi” yang ditulis oleh Budi Santosa tahun 2009. Manajemen proyek yang merupakan sebuah disiplin ke ilmuan dalam hal perencanaan, peorganisasian, pengolahan, untuk mencapai tujuan-tujuan proyek dan juga memiliki beberapa fungsi yaitu pelingkupan, perencanaan, perkiraan, penjadwalan, pengarahan dan juga pengontrolan. Disini saya akan review dari buku ini pada bab : 2. Siklus Hidup Proyek, 3. Organisasi Proyek, 4. Tim proyek.
1.        Siklus Hidup Proyek
Pada sebuah proyek secara umum, sebuah metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan sampai tujuan proyek terlaksanakan. Pada manajemen proyek proyek pasti akan berkembang dan memiliki tahapan tahapan tertentu pada perkembangan nya. Dan ada 6 tahapan siklus hidup proyek yang diberikan sebagai berikut :
  • Riset dan Pengembangan (R&D)
Dimana pada tahap ini sebuah produk yang akan dipasarkan, terlebih dahulu menentukan model dan desain pembuatan produk.
  • Pengenalan Pasar.
Dimana pada tahap ini produk siap dipasarkan, dan kita dapat melihat bagaimana tanggapan masyarakat terhadap produk yang kita pasarkan.
  • Tumbuh
Dimana adanya peningkatan terhadap minat masyarakat tentang produk yang dipasarkan.
  • Matang
Dimana pada tahap ini pemasaran produk sudah mencapai batas maksimal maka dari itu perusahaan tinggal menjaga batas pemasaran produk ini agar dapat berlangsung lama, karena sudah tidak bisa penambahan produk tersebut.
  • Penurunan
Tahap dimana masa pemasaran sebuah produk menurun.
  • Mati
Yaitu, dimana sebuah pemasaran produk mencapai tahapan akhir, karena tidak adalagi minat masyarakat terhadap produk tersebut dan produk tersebut sudah tidak dipasarkan kembali.

Secara grafis tahap-tahap proyek dibagi menjadi 4 tahapan proyek, sebagai berikut : 
  • Tahap Konsepsi 
       Pada tahap konsepsi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu : Inisiasi Proyek dan Kelayakan Proyek.

         * Inisiasi proyek adalah titik dimana lahirnya suatu ide proyek. Suatu pengklarifikasian sebuah proyek terhadap masalah guna untu mencari solusi dari masalah tersebut.
          * Kelayakan proyek adalah sebuah investigasi terhadap masalah pada proyek dan mengembangkan solusi secara lebih detail terhadap proyek apakah masalah ini dapat terselesaikan dan cukup bermanfaat secara ekonomis.
  • Tahap Perencanaan
Pada tahap perencaan ini didalam siklus hidup suatu proyek meliputi beberapa kegiatan :
                  * Penyimpanan rencana proyek secara detail
                               * Penentuan spesifikasi proyek secara rinci.
  • Tahap Eksekusi
Pada tahap ini dimana adanya campur tangan pengguna sudah sangat jarang dan sedikit, keputusan diambil secara langsung dari tangan pelaksana proyek.
  • Tahap Operasi
Proyek sudah dapat dianggap selesai jika pelaksana proyek telah memberikan kepada pengguna. Setelah itu pengguna dapat menjalankan proyek tersebut.

2.        Organisasi Proyek

Pada Pembahasan kali ini tentang Organisasi Proyek, dimana sebuah organisasi yang berkembang pada suatu bidang tertentu, yang didalam sebuah struktur organisasi tingkat kondisi dan perkembangan dapat berubah-ubah sesuai kondisi lingkungan. Dalam struktur organisasi adapula dasar penyusunannya seperti yang dibawah ini :

·         Berdasarkan Produk
·         Berdasarkan Lokasi
·         Berdasarkan Proses
·         Berdasarkan Pelanggan
·         Berdasarkan Fungsi

           a.     Proyek sebagai bagian dari Organisasi Fungsional
Adapula fungsi dari bagian organisasi proyek yaitu, dimana gunanya sebagai alternatif untuk proyek tersebut. Fungsi-fungsi organisasi membagi proyek berdasarkan departemennya, agar lebih mudah ditentukan. Dalam fungsional pada organisasi, kita dapat mengethui beberapa hal guna fungsi proyek tersebut, yaitu :
·         Fungsi Pemasaran
·         Fungsi Personalia
·         Fungsi Produksi
·         Fungsi Keuangan

Kelebihan dari Organisasi Fungsional : 
  • Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.
  • Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan di banyak proyek yang berbeda.
  • Orang-orang dengan keahlian yang berbeda dapat dikelompokkan dalam satu grup untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya dalam menyelesaikan sebuah masalah.
  • Divisi fungsional bisa menjadi pokok kelangsungan teknologi bila ada seseorang yang keluar dari proyek atau sebuah organisasi.
  • Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir kedepan yang baik bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.
Kelemahan dari Organisasi Fungsional :
  • Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang yang terlibat proyek.
  • Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas- aktivitas khusus yang sesuai dengan fungsinya.
  • Dalam proyek yang diorganisasi secara fungsional ini tidak ada individu yang diberi tanggung jawab  penuh untuk mengurus proyek.
            b.    Organisasi Proyek Murni
 Suatu organisasi proyek murni yang artinya suatu proyek terpisah dari organisasi induk. Proyek ini, melakukan engembangan diluar dari sub kontraktor atau supplier itu tidak bisa dikendalikan dalam organisasi.

            c.    Organisasi Matriks
Organisasi matrik dimana organisasi ini dikembangkan guna mengurangkan kekurangan-kekurangan terhadap organisasi sebelumnya. Organisasi matriks ini sebagai jalan tengah diantar organisasi fungsional dan murni. Dalam organisasi ini, perlunya memodifikasi ulang terhadap struktur sebelumnya.  Proyeks matriks ini biasanya diterapkan pada proyek-proyek berskala menengah yang bersifat komplesitas yang sedang dan tinggi.
 
3.        Tim Proyek

  Tim proyek merupakan personil dari organisasi pengelola proyek. Dalam tim proyek ini terdapat personil funsional dari organisasi induk dan personil inti dari tim. Ada 2 kedudukan dari personil inti dari tim proyek dimana yang pertama tim inti yang bertempat dikantor pusat dan yang kedua lokasi dilapang yang dipimpin langsung oleh manajer lapangan.

a.        Manajer Proyek
Manajer proyek bertugas untuk melakukan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk mencapai performansi yang ditargetkan. Manajer proyek juga seorang komunikator.

b.        Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Tingkat pentingnya kemampuan manajerial dan kemampuanteknik yang bergantung pada jenis proyek. Kemampuan teknis proyek harus kompleks untuk pengembangan produk pada proyek, dengan kemampuan manajerial yang lebih menonjol.

c.         Anggota Tim Proyek 
           Beberapa anggota tim proyek dalam pengelolaan proyek sebagai berikut :
  • Contract Administrator
Seseorang yang bertanggung jawab dalam penyiapan proposal, negosiasi kontrak, mengintegrasikan keperluan clalam kontrak dengan rencana proyek,dokumentasi masalah hukum dll.
  • Project Controller
Project controller bekerja sama dengan manajer proyek untuk memberikan tugas dan tanggung jawab kepada sesorang, memonitor kemajuan pekerja, mengevaluasi jadwal dan biaya dll.
  • Project Accountant
Membantu pekerjaan akuntansi dan finansial kepada manajer proyek, membantu dalam memantau tugas yang perlu dikendalikan, menyiapkan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, dan mencari solusi dalam menyelesaikan masalah finansial.
  • Manajer lapangan
Untuk mengawasi pengujian, pemasangan, pemeliharan proyek, dan penyerahan proyek terhadap konsumen.
  • Quality Assurance Supervisor
Mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan pemenuhan kualitas sesuai kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, 2009, Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi, Yogyakarta : Graha Ilmu

 

Sabtu, 08 Oktober 2016

Review Jurnal : Algoritma Naive Bayes Untuk Mencari Perkiraan Waktu Studi Mahasiswa


Algoritma Naive Bayes untuk Mencari Perkiraan Waktu Studi Mahasiswa

Keterangan :
Judul       : Algoritma Naive Bayes untuk Mencari Perkiraan Waktu Studi Mahasiswa
Penulis     : Arief Janato
Jurnal      : Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK
Volume    : 18
Tahun      : 2013
No           : 1
Halaman : 1 s/d 8

1. PENDAHULUAN

Lama studi mahasiswa sangatlah penting bagi mahasiswa, lamanya studi mahasiswa juga dapat mempengaruhi dapat program studi serta perguruan tinggi yang bersangkutan. Kualitas mahasiswa dapat dilihat dari aspek rata-rata lama waktu studi mahasiswa itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa lamanya waktu studi mahasiswa tersebut, maka dari itu ada gunannya digunakan program studi yang kewajibannya memantau perkembangan studi dari mahasiswanya.
Sesuai dengan buku peraturan akademik Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang
tahun akademik 2010/2011, Program Sarjana(S-1) reguler adalah program pendidikan akademik setelah pendidikan menengah yang memiliki beban studi sekurang-kurangnya 144 sks dan sebanyak-banyaknya 160 sks yang dijadwalkan untuk 8 semester dan paling lama 14 semester.

2. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi dengan menggunakan algoritma naive bayes yang dapat dilakukan untuk prediksi terhadap ketepatan waktu studi dari mahasiswa berdasarkan data training yang ada.

3. METODE PENELITIAN

Dengan menggunakan teknik data mining. Dimana faktor nilai-nilai matakuliah yang telah ditempuh hingga semester 4 (masa evaluasi tahap I) atau IPK sampai dengan semester 4 dan faktor data induk mahasiswa yang berupa variabel prediktornya. Metode yang akan digunakan adalah klasifikasi dengan algoritma naive bayes. Fungsi untuk prediksi dibuat menggunakan Query pada MySql dalam bentuk function(fbayesian). 
Obyek dan Tahapan penelitian dilakukan dengan cara menyiapkan data-data yang dibutuhkan sebagai topik utama untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan. Dengan menggunakan algoritma, database, data mining yang digunakan untuk mengklsifikasi identitas mahasiswa tersebut.
Evaluasi hasil belajar dilakukan dengan cara mengolah data sesuai dengan peraturan akademik UNISBANK, 2010. Langkah proses data mining dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 1. Proses Data Mining

  • Persiapan data sebagai tahapan awal dilakukan dalam penelitian yaitu, proses Cleaning data yang digunakan untuk memining data apakah adata tersebut akan dihilangkan atau tidak ikut digunakan.
  • Mengkonversi data untuk mempermudah proses mining.
  • Algoritma Naive Bayes memprediksi probabilitas keanggotaan suatu class yang menampilkan hasil prediksi. Teorema Bayes memiliki bentuk umum sebagai berikut:

X = Data dengan class yang belum diketahui

H = Hipotesis data X merupakan suatu class spesifik

P(H|X) = Probabilitas hipotesis H berdasarkan kondisi x (posteriori prob.)

P(H) = Probabilitas hipotesis H (prior prob.)

P(X|H) = Probabilitas X berdasarkan kondisi tersebut


P(X) = Probabilitas dari X

4. HASIL dan PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan meliputi :
  • MySQL, dengan menggunakan MySql query browser dan function bayesian dapat memperoleh hasil prediksi.
  • Microsoft Excel, digunakannya microsoft excel dilakukan untuk bantuan perhitungan data training dan data uji coba.
  • Data Training, digunakan untuk mengambil data pada uji coba dan membuang record-recor yang mempunyai nilai field yang sama dari field sebelumnya.

Berikut diberikan contoh data yang belum diketahui kelasnya sebagai berikut :
IPK = 3
Jenis Kelamin = Perempuan
Kota Lahir = DALAM KOTA
Tipe Sekolah = Umum
Kota Sekolah = LUAR KOTA
       Gambar 2. Hasil uji coba procedure bayesian

         Selain itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan microsoft excel dengan data training dan uji coba yang sama.


Tabel 1. Kesimpulan lama studi

             Dimana hasil uji coba dilakukan dengan mengambil data training dengan cara testing secara random dari master data yang digunakan. Kemudian dilakukan uji coba sebanyak 5 kali dan jika memperoleh hasil selisih kesalah maka akan tampak seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2. Tingkat eror dengan data training yang diambil secara random

            Dari tabel diatas terlihat tingkat eror atau kesalah prediksi, namun meski eror rata-ratanya rendah, sangat dimungkinkan terjadi karena kondisi dari data yang dimasukan. Selanjutnya menggunakan datatraining1_x digunakan untuk predikdi terhadap data testing pada uji coba 1 hing uji coba 5, seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Daftar tingkat kesalahan dari hasil uji coba yang dilakukan

           Dapat dilihat hasil tingkat kesalah prediksi pada saat menggunakan data yang mempunyai tingkat inkonsitensi yang cukup tinggi. Dari hasil uji coba diperoleh tingkat kesalahan prediksi berkisar 20% sampai dengan 50% dengan data training dan testing yang diambil secara random. Namun rata-rata tingkat kesalahan berkisar 20 % hingga 34%. Tinggi rendahnya tingkat kesalahan dapat disebabkan oleh jumlah record data dan tingkat konsistensi dari data training yang digunakan. Sedangkan hasil prediksi dari ketepatan lama studi dari mahasiswa angkatan 2008 adalah sebesar 254 mahasiswa diprediksi ”Tepat Waktu” dan sisanya yaitu 4 orang diprediksi ”Tidak Tepat Waktu”.

5. KESIMPULAN
 
  Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan seperti pada gambar dan tabel sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, tingkat kesalahan klasifikasi yang digunakan utuk memprediksi masih rendah yang memungkinkan dapat mempengaruhi hasil testing yang dikeluarkan. Memanfaatkan teknik data mining menggunakan algoritma naive bayes kita dapat mengetahui masa studi dari mahasiswa dengan menggunakan uji coba testing yang telah diperoleh.  Jadi fakto yang mempengaruhi lama studi mahasiswa adalah ketetapan masa studi setiap mahasiswa terhadap dari data akademik sekolah sebelum berada di perguruan tinggi.

6. DAFTAR PUSTAKA
 
Arief Jananto. (2013).  Program Studi Sistem Informasi, Universitas Stikubank
Algoritma Naive Bayes untuk Mencari Perkiraan Waktu Studi Mahasiswa. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Vol. 18, No.1, 8 halaman. Tersedia http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/1669